Thursday 10 March 2016

Pembahasan Fisika UN: Titik Berat

Pembahasan Fisika UN: Titik Berat

Pembahasan soal-soal Ujian Nasional SMA-IPA bidang studi Fisika dengan materi pembahasan Titik Berat.

Soal tentang Titik Berat UN 2014

Suatu sistem benda bidang homogen ditunjukkan seperti gambar berikut.

Soal tentang titik berat UN 2014

Letak koordinat titik berat sistem benda adalah ….

A.   (9/8, 2)
B.   (5/4, 2)
C.   (5/4, 9/7)
D.   (5/4, 5/8)
E.   (3/2, 5/8)




Pembahasan

Cara pertama adalah dengan membagi sistem benda tersebut menjadi tiga bangun persegi panjang. Bangun I adalah persegi panjang yang ada di bawah, bangun II adalah persegi panjang yang di tengah, dan bangun II adalah persegi panjang yang ada di atas.

Titik berat I   : x1 = 1,5;  y1 = 0,5
Luas I            : A1 = 3 × 1 = 3

Titik berat II  : x2 = 0,5;  y2 = 2
Luas II           : A2 = 1 × 2 = 2

Titik berat III : x3 = 1,5;  y3 = 3,5
Luas III          : A3 = 3 × 1 = 3

Jika koordinat titik berat sistem benda tersebut (xo, yo) maka dapat dipastikan yo = 2, sedangkan xo dapat dicari dengan rumus:

Menentukan absis titik berat

Cara kedua adalah dengan menganggap bahwa sistem benda tersebut merupakan persegi panjang utuh dengan sisi 3 × 4 yang dikurangi persegi dengan sisi 2 × 2, seperti pada gambar berikut.

Cara lain menentukan titik berat UN 2014

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh:

Titik berat I   : x1 = 1,5;  y1 = 2
Luas I            : A1 = 3 × 4 = 12

Titik berat II  : x2 = 2;  y2 = 2
Luas II           : A2 = 2 × 2 = 4

Dengan gambar di atas, tampak lebih jelas bahwa yo = 2, sedangkan xo dapat dicari dengan rumus:

Menentuka absis titik berat cara kedua

Jadi, letak koordinat titik berat sistem benda tersebut adalah opsi (5/4, 2) (B).

Soal tentang Titik Berat UNAS 2009

Perhatikan gambar berikut!

Soal titik berat UNAS 2010

Letak titik berat bidang homogen di bawah ini terhadap titik O adalah ….

A.   (2, 2)
B.   (2, 3)
C.   (2, 4)
D.   (3, 2)
E.   (4, 2)



Pembahasan

Kita bagi sistem benda tersebut menjadi dua bangun, bangun I dan II. Bangun I adalah bangun persegi panjang bawah yang bersisi 6 × 2, sedangkan bangun II adalah persegi panjang di atas bangun I dengan sisi 1 × 8.

Titik berat I   : x1 = 3;  y1 = 1
Luas I            : A1 = 6 × 2 = 12

Titik berat II  : x2 = 0,5;  y2 = 6
Luas II           : A2 = 1 × 8 = 8

Jika koordinat titik berat sistem benda tersebut (xo, yo) maka:

Cara menentukan koordinat titik berat, (x0, y0)

Jadi, letak titik berat bidang homogen tersebut adalah (2, 3) (B).

Soal tentang Titik Berat UNAS 2008

Benda bidang homogen pada gambar di bawah ini mempunyai ukuran AB = BC = √13 cm.

Soal titik berat UNAS 2008

Koordinat titik beratnya terhadap titik E adalah ….

A.   (1; 1,7)
B.   (1; 3,6)
C.   (2; 3,8)
D.   (2; 6,2)
E.   (3; 3,4)



Pembahasan

Sistem bidang homogen di atas tersusun dari bangun I yang berupa persegi panjang ACDE.

Titik berat I   : x1 = 2;  y1 = 3
Luas I            : A1 = 4 × 6 = 24

Di atas bangun I terdapat bangun II yang berupa segitiga sama kaki ABC. Tinggi segitiga ABC adalah:

Menentukan tinggi segitiga sama kaki dengan rumus Pythagoras

Letak titik berat segitiga ABC terhadap garis AC adalah ⅓ t sedangkan terhadap garis ED adalah:

y2 = 6 + ⅓ t
    = 6 + ⅓ × 3
    = 7

Sehingga:

Titik berat II  : x2 = 2;  y2 = 7
Luas II           : A2 = ½ × 4 × 3 = 6

Jika koordinat titik berat sistem bidang tersebut (xo, yo) maka sudah pasti xo = 2 sedangkan yo bisa dicari dengan rumus:

Cara menentukan ordinat titik berat

Jadi, koordinat titik berat sistem bidang homogen tersebut adalah (2; 3,8) (C).

Soal tentang Titik Berat UN 2012

Perhatikan gambar bidang homogen berikut!

Soal titik berat UN 2012

Letak titik berat sistem benda arah sumbu y dari titik Q adalah ….

A.   1,00 cm
B.   1,75 cm
C.   2,00 cm
D.   3,00 cm
E.   3,25 cm




Pembahasan

Sistem bidang tersebut terdiri dari dua bangun, yaitu bangun I berupa persegi panjang dan bangun II berupa segitiga. Misal tinggi bangun I adalah t1 = 2 cm dan tinggi bangun II adalah t2 = 3 cm.

Titik berat I   : y1 = ½ t1
                             = ½ × 2
                             = 1

Luas I            : A1 = 12,5 × 2
                             = 25

Titik berat II  : y2 = t1 + ⅓ t2
                             = 2 + ⅓ × 3
                             = 2 + 1
                             = 3

Luas II           : A2 = ½ × 10 × 3
                              = 15

Letak titik berat arah sumbu y adalah:

Menentukan letak titik berat arah sumbu y

Jadi, letak titik berat sistem benda arah sumbu y adalah 1,75 cm (B).

Soal tentang Titik Berat UN 2011

Perhatikan gambar berikut ini!

Soal titik berat UN 2011

Letak titik berat bidang tersebut terhadap AB adalah ….

A.   5 cm
B.   9 cm
C.   11 cm
D.   12 cm
E.   15 cm




Pembahasan

Sistem bidang tersebut terdiri bangun I yang berupa persegi panjang. Misal tinggi persegi panjang tersebut t1 = 10 cm.

Titik berat I   : y1 = ½ t1
                             = ½ × 10
                             = 5

Luas I            : A1 = 20 × 10
                             = 200

Bangun II berupa segitiga sama kaki dengan tinggi t2.

Menentukan tinggi segitiga sama kaki dengan rumus Pythagoras

Titik berat arah y dan luas bangun II adalah:

Titik berat II  : y2 = t1 + ⅓ t2
                             = 10 + ⅓ × 15
                             = 10 + 5
                             = 15

Luas II           : A2 = ½ × 40 × 15
                              = 300

Letak titik berat sistem benda tersebut pada arah y adalah:

Cara menentukan letak titik berat sistem benda pada arah y

Jadi, letak titik berat sistem bidang tersebut terhadap garis AB adalah 11 cm (C).

Pembahasan soal Titik Berat lainnya bisa dilihat di:
Pembahasan Fisika UN 2014 No. 7
Pembahasan Fisika UN 2015 No. 4
Pembahasan Fisika UN 2016 No. 10
Pembahasan Fisika UN 2018 No. 11
Pembahasan Fisika UN 2019 No. 14

Simak juga:
Pembahasan Fisika UN: Kesetimbangan Benda Tegar
Pembahasan Fisika UN: Mekanika Fluida.

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

12 comments:

  1. mantap mas Ajaz, makasih banyak ya

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Gambarnya kan simetris. Kalau dilipat, tepat y = 2.

      Delete
  3. Maaf yg no. 1 itu kenapa y = 2 ya? Bisa dijelaskan lebih detail lagi selain dari penjelasan komen diatas pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penjelasan lebih detail pakai rumus seperti mencari x0:

      y0 = (y1.A1 + y2.A2 + y3.A3)/(A1 + A2 + A3)
      = (0,5 x 3 + 2 x 2 + 3,5 x 3)/(3 + 2 + 3)
      = (1,5 + 4 + 10,5)/8
      = 16/8
      = 2

      Delete
  4. No 1 itu gimana caranya kok bisa jadi 5?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada angka 5 pada no. 1. Mungkin yang dimaksud 2, yang mana sudah ditanyakan dan sudah saya jelaskan pada komen di sebelumnya.

      Delete
  5. Yang nomer terakhir itu kok bisa lgsg 11 gimana mas ajaz?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada caranya itu. Mungkin masalah jaringan sehingga penghitungannya tidak tampil.

      Saya ganti mode gambar saja supaya lebih mudah dibaca

      Delete

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan